Lebaran Yatim Baznas 2025

Bontang Peduli : Walikota Bontang Berbelanja Bersama Anak Yatim " Wujud Kepedulian dalam Membangun Kebahagian "

14/07/2025 | Humas Baznas Kota Bontang

Program Baznas Kota Bontang bertajuk "Bontang Peduli: Berbagi dalam Lebaran Yatim dan Difabel", dengan Pemerintah Kota Bontang dan Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia. Tahun ini, 300 anak mendapatkan voucher belanja yang bisa digunakan langsung di Matahari Department Store senilai 400 ribu per anak. Total biaya yang disalurkan melalui ZIS Baznas Kota Bontang senilai 120 juta

Momentum bulan Muharram, yang juga dikenal sebagai “Lebaran Anak Yatim”, dimaknai secara mendalam. Tidak sekadar simbolik, bantuan ini menjadi bukti konkret bahwa kota ini tidak membiarkan anak-anak yatim dan difabel berjalan sendirian.

Ketua BAZNAS Bontang, Kuba Siga, menyampaikan pesan  dalam sambutannya. Mengutip Al-Qur’an surah Al-Ma’un, ia mengingatkan bahwa kepedulian terhadap anak yatim adalah barometer keimanan dan kemanusiaan.

“Jangan pernah merasa cukup hanya dengan beribadah. Jika kita menutup mata pada anak-anak yatim, itu tanda rapuhnya iman. Zakat adalah bentuk cinta, bukan hanya kewajiban,” ujarnya lantang.

Tak hanya dari BAZNAS Bontang, bantuan tambahan untuk 100 anak Yatim  juga datang dari BAZNAS RI. Sebanyak 100 anak lainnya mendapatkan uang tunai Rp500 ribu plus perlengkapan baju sekolah,  akan diserahkan dalam kegiatan muharram 1447.H melalui dana zakat dari Baznas RI senilai 100 juta.      BAZNAS Bontang mencatat capaian positif dalam penghimpunan tahun 2024  total dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 7 miliar. Dana tersebut akan terus dikelola untuk mendukung program-program yang dijalankan di Baznas Kota Bontang.  Jumlah anak dalam kegiatan lebaran yatim dan di fabel tahun 2025  400  anak

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, turut hadir dan menyerahkan bantuan secara simbolis dan turut serta berbelanja bersama anak yatim di city mall matahari Bontang. Dia mengatakan, zakat harus menyasar kelompok paling rentan. Menurutnya, anak yatim dan penyandang disabilitas adalah bagian dari golongan mustahik yang harus diberdayakan, bukan dikasihani.

“Zakat bukan sekadar laporan keuangan. Ini urusan akhirat. Ini soal keadilan sosial,” ucapnya tegas.

Dari total penerima manfaat, tercatat 20 anak berkebutuhan khusus juga turut hadir. Mereka mendapat perlakuan setara, duduk di barisan depan, dan diajak berbelanja layaknya teman-temannya.

Sejumlah tokoh turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Ketua MUI Bontang KH. Misbahul Munir, Kepala Inspektorat Enik Ruswati, Kadis Kominfo Anwar Sadat, serta perwakilan dari BRI, Bank Muamalat, BPD Kaltimtara, manajemen Matahari Dept. Store, dan Citimall Bontang.

KOTA BONTANG

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12